Kinerja Ciamik, DKFT Siap Tebar Dividen Interim Rp55 Miliar, Catat Tanggal Pentingnya

thumbnile

Foto: Istimewa 

Surabaya, 17 Juni 2025 — PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2025 dengan total nilai mencapai Rp55,13 miliar. Pembayaran dividen dijadwalkan berlangsung pada 7 Juli 2025, dengan nilai pembagian sebesar Rp10 per saham.

Dividen ini akan diterima oleh pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) per tanggal 30 Juni 2025. Berdasarkan jadwal yang dirilis oleh manajemen DKFT, cum dan ex dividen di pasar Reguler serta Negosiasi Bursa Efek Indonesia akan berlangsung masing-masing pada 25 dan 26 Juni 2025. Sementara itu, untuk pasar tunai, cum dan ex dividen dijadwalkan pada 30 Juni dan 1 Juli 2025.

Keputusan pembagian dividen interim ini muncul setelah perusahaan mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang kuartal pertama tahun ini. DKFT berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp137,85 miliar pada kuartal I 2025. Angka tersebut melonjak tajam hingga 820% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencatat laba Rp14,98 miliar.

Tak hanya dari sisi laba, pertumbuhan pendapatan juga menunjukkan tren positif. Penjualan bersih perusahaan tercatat naik 427% secara tahunan (year-on-year) menjadi Rp420,96 miliar pada kuartal I 2025, dari sebelumnya Rp79,87 miliar di kuartal I 2024. Dengan total aset mencapai Rp2,68 triliun per Maret 2025, kinerja ini menegaskan posisi DKFT sebagai salah satu emiten dengan fundamental yang kuat di sektor sumber daya.

Di sisi teknikal, saham DKFT saat ini diperdagangkan dalam rentang konsolidasi dengan level resistance berada di 505 dan support di 442. Dengan harga saham yang telah mengalami kenaikan sebelumnya, estimasi yield dividen berada di kisaran 2%. Hal ini memberikan peluang bagi investor eksisting untuk mengunci keuntungan dari dividen, namun menjadi pertimbangan tersendiri bagi calon investor yang mengincar capital gain.

Pembagian dividen ini menjadi sinyal kepercayaan diri manajemen terhadap prospek bisnis ke depan, sekaligus menunjukkan kondisi keuangan yang sehat. Meski begitu, investor disarankan untuk tetap mencermati pergerakan harga saham mendekati level support dan resistance yang ada.

Source: YB Research Market