Foto: PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Istimewa)
Surabaya, 17 Juni 2025 — Kolaborasi besar antara Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara Indonesia), Indonesia Investment Authority (INA), dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) tengah dibentuk untuk menggarap proyek pembangunan pabrik Chlor Alkali - Ethylene Dichloride (CA-EDC). Proyek ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas produksi nasional bahan kimia utama seperti soda api dan etilen diklorida yang dibutuhkan dalam berbagai sektor industri, terutama pengolahan nikel dan sektor hilir lainnya.
Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya bersama antara pemerintah dan sektor swasta untuk memperkuat struktur industri nasional serta mendukung kemandirian produksi dalam negeri. Nilai investasi dalam proyek ini ditaksir mencapai US$ 800 juta, yang difokuskan untuk memperkuat ketahanan industri, mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku kimia impor, dan mendorong agenda hilirisasi sebagai bagian dari transformasi ekonomi jangka panjang di Indonesia.
Proyek CA-EDC juga tercatat sebagai bagian dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dan mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8%.
Pabrik ini akan dikembangkan dan dikelola oleh PT Chandra Asri Alkali (CAA), yang merupakan anak usaha dari Chandra Asri Group. Pada tahap awal, pabrik dirancang untuk memiliki kapasitas produksi 400.000 ton soda api padat per tahun, atau setara dengan 827.000 ton dalam bentuk cair, serta 500.000 ton etilen diklorida.
Peningkatan kapasitas ini bertujuan untuk menurunkan ketergantungan Indonesia terhadap produk impor, serta mempercepat langkah menuju swasembada bahan baku kimia industri. Selain itu, proyek ini juga sejalan dengan upaya memperluas rantai nilai industri dalam negeri.
Tahap berikutnya dari proyek ini akan difokuskan pada pengembangan lebih lanjut kapasitas produksi chlor-alkali serta memperkenalkan produk turunan klorin, guna menciptakan efisiensi operasional dan memperpanjang rantai nilai industri.
Saat ini, studi kelayakan tengah dilakukan untuk menilai potensi dari berbagai produk hilir berbasis klorin. Diharapkan studi ini akan membuka peluang pengembangan produk bernilai tambah tinggi yang dapat memperkuat pertumbuhan industri nasional secara berkelanjutan.
Source: CNBC Indonesia