IHSG & Rupiah Melemah Diterpa Ketegangan Iran-Israel, Saatnya Rebalancing Portofolio?

thumbnile

Foto: CNBC Indonesia-(via REUTERS/Majid Asgaripour)

Surabaya, 18 Juni 2025 – Pasar keuangan Indonesia kembali berada dalam tekanan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah sama-sama menunjukkan pelemahan pada perdagangan Rabu (18/6/2025), seiring dengan meningkatnya tensi geopolitik global serta penantian pelaku pasar terhadap keputusan suku bunga Bank Indonesia.

Sentimen eksternal masih mendominasi arah pergerakan pasar. Mulai dari ketegangan yang terus memanas antara Iran dan Israel, perang dagang, hingga belum adanya kejelasan arah kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat (The Fed) maupun Bank Indonesia.

Menurut Equity Analyst CNBC Indonesia, Tasya Natalia, ketegangan geopolitik Iran-Israel telah menimbulkan kekhawatiran serius terhadap potensi terganggunya pasokan minyak global. Gangguan ini memicu kekhawatiran akan kenaikan inflasi serta potensi perlambatan ekonomi global, yang pada akhirnya membuat ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed kembali tertahan.

Kondisi ini menyebabkan investor global cenderung menghindari aset berisiko dan mengalihkan dana mereka ke instrumen safe haven seperti dolar AS dan emas. Sikap wait and see pun mendominasi, memperkuat arus keluar dana asing dari pasar keuangan domestik.

Tidak hanya IHSG yang tertekan, nilai tukar rupiah juga mengalami tekanan serupa. Pelaku pasar kini menantikan keputusan suku bunga acuan dari Bank Indonesia. Di tengah ketidakpastian global yang tinggi, pasar memperkirakan kemungkinan BI akan tetap mempertahankan suku bunga untuk menjaga stabilitas.

Dari sisi strategi, investor disarankan untuk mulai melakukan rebalancing portofolio. Arah yang bisa diambil adalah melakukan rotasi ke sektor-sektor yang lebih defensif seperti energi, barang konsumsi primer (consumer staples), dan telekomunikasi. Saham-saham dengan arus kas yang kuat dan stabil juga patut untuk dipertahankan dalam portofolio.

Selain itu, instrumen investasi seperti emas digital, reksa dana pasar uang, dan tabungan dalam dolar AS menjadi alternatif yang layak untuk dipertimbangkan di tengah kondisi global yang sarat ketidakpastian.

Investor diimbau untuk mengevaluasi kembali alokasi aset yang dimiliki. Portofolio yang sehat dan terdiversifikasi akan lebih mampu menghadapi gejolak geopolitik serta potensi sikap BI yang tetap mempertahankan suku bunga. 

Source: CNBC Indonesia